Selasa, 02 Desember 2008

Vexing Mud Flow Cause Disputed



Experts set for Cape Town

Vexing Mud Flow Cause Disputed

Considering the story is and has been about mud, it’s a remarkably clear (if somewhat contentious) debate.

And it’s a debate that’s been going on ever since mud started spewing from the ground like a gusher more than two years ago.

On May 29, 2006, on the eastern tip of the island of Java in Indonesia, a giant mud volcano erupted, filling the region with a noxious mix of mud, chemicals and, some would say, mendacity. Even before the mud started swallowing up homes and farms and railroad tracks, the questions were being asked.

The devastating Lusi mud volcano continues to take a tragic toll in eastern Java.

John Snedden, an AAPG member who’s a reservoir connectivity prediction supervisor with ExxonMobil, wants to begin to answer those questions; so during the October AAPG International Conference and Exhibition in Cape Town, South Africa, he is putting together a symposium on what caused the disaster - natural or otherwise - now known as Lusi (from lumpur, the Indonesian word for mud).

“Mud Volcano: Earthquake or Drilling Trigger?” will be offered in Cape Town as part of the conference’s technical program.

Five speakers representing all sides of the debate will give presentations - reportedly the first time advocates from various positions have been in the same room at the same time - followed by questions, discussions amongst panelists and audience participation.

It will be moderated by a neutral party, AAPG member Jon Gluyas, with Fairfield Energy in Middlesex, England, who will strive to ensure that all views are heard.

What caused the Lusi eruption? A special forum at the AAPG conference in Cape Town will tackle the question.

According to Cape Town technical co-chair Snedden, the forum’s purpose is to “draw a line under the scientific controversy” as to whether the mud volcano was caused by PT Lapindo Brantas, a subsidiary of PT Energy Mega Persada Tbk in Indonesia, which was drilling for gas in the Porong, Sidoarjo region, east of Java, or whether Lusi was caused by natural forces, like an earthquake.

This debate is more than an academic exercise - thousands of homes, millions of people and perhaps billions of dollars are at stake, plus usability and habitability of the land for years to come.

Lapindo Brantas geologist Bambang Istadi, perhaps not surprisingly, claims the volcano was caused by natural tectonic forces that occurred two days before Lusi in May 2006. On that day an earthquake hit the Yogyakarta region that killed around 6,000 people and some, including Adriano Mazzini from the University of Oslo, point to that event.

On the other side of the debate, Richard Davies and AAPG member Mark Tingay propose that Lusi was caused by the drilling of the Banjar Panji 1 gas exploration well.

Whatever happened, the what of what happened is clear. After the mud erupted, 30,000-50,000 residents lost their homes and, at present, the region shows signs of irreversible collapse and devastation.

Complicating the issue even further is the fact the man at the center of the storm, Aburizal Bakrie, is not only Indonesia’s minister for social welfare but also part of the family that controls Lapindo Brantas. Bakrie has called the volcano a “natural disaster” unrelated to the drilling activities.

Lapindo Responsible Even After Sold to Lyte LtdIndonesia's Minister for Energy and Mineral Resources Purnomo Yusgiantoro stressed that Lapindo Brantas Inc should still be held resposible for the hot mud mishap even after the caompany is sold to Lyte Ltd.''The label , as contained in the original contract, is Lapindo and regardless of who has bought it, Lapindo is responsible,'' he said during a friendly get-together welcoming the fasting month of Ramadhan at his office here Thursday (21/9).If Lapindo goes bankrupt the company should have the necessary documents needed for bankruptcy.The minister said that Lapindo had up to Monday (18/9) spent US$ 77 million on the Lapindo hot mud disaster. More funds are needed for resettlement of the victims.Asked whether the US$ 77 million included funds contributed by Lapindo�s trading partners Santos and Medco, Yusgiantoro said he was not informed.Commenting on a Greenomics report that a total of Rp 33 trillion had been spent on the handling of the mud disaster, the minister said it was not a big sum at all.PT Energi finally sold Lapindo to Lyte Ltd., a subsidiary of the Bakrie Group. No details are immediately available concerning Lyte but the company was said to be financially in a position to acquire Lapindo.

Jumat, 25 April 2008

Bab 1

4 DARATAN BUMI TERBAGI-BAGI

وَفِي الأَرْضِ قِطَع

WA FILARDI QITHO’UN

(13/Ar/Ro’du/ayat/4)

“Dan pada bumi terbagi-bagi”.

Bagian yang luas dinamakan) قَار/QOORRO): BENUA, dan bagian bumi yang tidak luas dinamakan خَزِيْرَةْ ) JAZIIROH): PULAU.

BENUA ADA LIMA:

1. Benua Eropa

2. Benua Asia

3. Benua Afrika

4. Benua Amerika

Tiap-tiap benua dari tang lima itu selain Australia terdiri dari beberapa Negara yang untuk hubunganya antara satu benua dengan benua yang lain dan antara Negara membutuhkan.

وَتَحْمِلُ أَثْقَالَكُمْ إِلَى بَلَدٍ لَّمْ تَكُونُواْ بَالِغِيهِ إِلاَّ بِشِقِّ الأَنفُسِ إِنَّ رَبَّكُمْ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌوَالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوهَا وَزِينَةً وَيَخْلُقُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ

WA TAHMILU ATSQOOLAKUM ILAA BALADIN LAM TAKUUNUU BAALIGHIIHI ILAA BISYIQQIL ANFUSI. INNA ROBBAKUM LARO’UUFUR ROHIM (7). WAL KHOILA WAK BIGHOLA WAL HAMIIROLITAR KABUUHAA WA ZIINATAN WA YAKHLUQU MAA LAA TA’LAMUUN (8). (16/An Nahl/ ayat/ 7-8)

Artinya : Dan dia memikul beban bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri, sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (7) Dan (Dia) telah menciptakan kuda, bighol dan keledai agar kamu menungganginya, dan menjadikan perhiasan. Dan Allah Ta’ala akan menciptakan sesuatu (kendaraan) yang kamu belum mengetahuinya. (8)

Keterangan :

Dari dua ayat tersebut kita dapat keterangan-keterangan sebagai berikut :

1. Alloh Ta’ala menjadikan Negara-negara ( بلد )

2. Penduduk Negara-negara itu membutuhkan hubungan antara penduduk negara dengan membawa keperluan barang-barang yang dibutuhkan oleh masing-masing penduduk negeri.

3. Untuk mengangkut barang-barang keperluan hidup itu tentulah membutuhkan alat-alat transportasi. Allah Ta’ala kemudian menciptakan kendaraan-kendaraan itu berupa :

1 رلخيل (kuda)

2 رلبغال (bighol)

3.رلحمير (keledai)

4. Dan Allah Ta’ala akan menjadikan kendaraan yang lain yang pada waktu turunnya ayat ini belum ada.

WA YAKHLU MAALAA TA’LAMUUN

Kalimat (يخلق ) adalah kalimat “ fiil mudhori’ “ yang artinya : Akan dijadikan atau sedang dijadikan.

(ما) artinya sesuatu. Oleh karena itu ayat ini dalam konteks membahas kendaraan, maka yang dimaksud sesuatu itu ialah “kedaraan”.

( لاتعلمون ) Yang kamu belum ketahui kendaraan apa yang akan terjadi itu.

5. Ayat ini adalah termasuk dalam surat An Nahl itu turun di Mekkah, jadi sebelum Rosululloh hijrah ke Madinah. Sekarang tahun Hijriyah 1416, jadi ayat ini turun lebih dari 1416 tahun yang lalu. Pada waktu itu kendaraan hanyalah terbatas adanya. Kuda, khimar, boghol, unta, gajah dan lain-lainnya. Akan tetapi dalam ayat tersebut sudah dinyatakan akan ada terjadi kendaraan-kendaraan yang orang pada zaman itu belum mengetahuinya. Sekarang sudah timbul bermacam-macam kendaraan.

1. Kendaraan Balon Udara – diciptakan oleh orang Perancis (1783 M)

2. Kendaraan Sepeda (1790) diciptakan orang perancis

3. Kendaraan Sepeda Motor (1868) diciptakan orang perancis

4. Kapal Selam (1598) orang Belanda

5. Kapal Mesin Uap (1736) orang perancis

6. Lokomotif Uap (1804) orang inggris

7. Trem listrik (1882) orang jerman

8. Kapal terbang (1990) orang Perancis

9. Dan lain-lain

6. AYAT: ( ويخلق مالاتعلمون )

Masih terus berlaku sampai hari kiamat

Oleh sebab itu masih terus aka nada kendaraan-kendaraan yang paling modern, yang orang sekarang ini belum mengetahuinya.

Mungkin akan ada kendaraan yang diciptakan untuk berpergian antar planet.

Inilah yang menunjukkan bahwa AL-QUR’AN itu betul-betul MU’JIZAT DARI ALLAH TA’ALA kepada ROSULLULAH Shollallohu ‘Alaihi Wassalam.

7. AGAMA ISLAM TERSEBAR KE SELURUH BENUA

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيراً وَنَذِيراً وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

WAMAA ARSALNAAKA ILAA KAAFFATAN LINNAASI BASHIRON WA NADZIIRON WALAAKINNA AKTSARON NAASILAA YA’LAMUUN. (34/Saba’/ayat/28)

Artinya : Dan tidaklah KAMI mengutus kamu (Muhammad) melainkan kepada seluruh ummat manusia, membawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

AGAMA ISLAM tersebar ke seluruh benua melalui :

1. Metode ( بشيرا ) : menggembirakan

2. Metode ( ن يرا ) : peringatan

8. ATHTHORIIQOH ( الطر يقة )

QOD JAA-AKUM MINALLOHI NUURUN WA KITAABUN MUBIIN. (15)

Artinya: Sungguh telah datang kepadamu (manusia) dari Allah, Nur dan kitab yang terang.(Al Qur’an) (15).

يَهْدِي بِهِ اللّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلاَمِ وَيُخْرِجُهُم مِّنِ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ

YAHDII BIHILLAHU MANITTABA’A RIDLWAANAHU SUBULAS SALAAMI WA YUKHRIJUHUM MINADH DHULUMAATIILAN NUUR BI IDZNIHI WA YAHDIIHIM ILAA SHIROOTHIN MUSTAQIM (16).

Artinya : Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

Keterngan:

1. Maksud kalimat ( نور ) dalam ayat nomor (15) ialah NUR MUHAMMAD SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM. Dan kalimat ( كتاب مبين ) juga NUR, sebagaimana tersebut dalam surat An Nisa’ / ayat nomor (173):

( WA ANZALNAA ILAIKUM NUURON )

Artinya : Dan KAMI turunkan kepadamu NUR.

2. Dengan NUR MUHAMMAD Shollallohu ‘alaihi wassalam dan NUR AL QUR’AN itu, Allah ta’ala menunjukkan manusia ke jalan keselamatan, yang didalam ayat no (16) tersebut di atas, disebutkan : سبل السلا م

Kalimat ( سبل ) itu adalah jama’nya kalimat ( سبيل ) jadi kalau ( سبيل ) artinya satu jalan, kalau ( سبل ) artinya jalan banyak.

Dapatlah difahami bahwa jalan menuju ( رلسلا م ) itu bukan satu, akan tetapi “banyak”.

3. Dalam kitab “AL MUFRODAT AL FADZIL QUR’AN “ Halaman/228 – karangannya ABUL QOSIM AL HUSAN bin MUHAMMAD bin MUFADLDLIL yang terkenal ROGHIBUL ISFAHAANI. Disebutkan :

السبيل ا لطر يق

( ASSABIILU ATHTHORIIQ )

4. Dan kalimat ( الطر يق ) itu kemudian menjadi kalimat ( الطر يقة ) Oleh karena jalan ( الطر يقة ) menuju keselamatan ( السلا م ) itu banyak, maka wajarlah Thoriqot itu banyak tersebar di dunia ini